Seminar Fisika Termolistrik

BAB I

PENDAHULUAN

  1. LATAR BELAKANG MASALAH

Pada tahun 2020 mendatang diperkirakan kebutuhan energi akan bertambah sekitar 40% dari kebutuhan saat ini. Teknologi termoelektrik atau sering disebut termolistrik, merupakan sumber alternatif utama dalam menjawab kebutuhan energi tersebut. Di samping relatif lebih aman terhadap lingkunan, teknologi ini juga sangat efisien, tahan lama, dan mampu menghasilkan energi dalam skala besar dan kecil. (Edi Sukur: www.kompas.com/kompas-cetak/0408/07/ilpeng/1193270.htm)

Pertumbuhan manusia dan teknologi yang pesat akhir-akhir ini menuntut tersedianya energi dalam skala yang besar pula. Sekarang ini telah banyak berkembang teknologi yang memanfaatkan suhu sebagai sumber energi. Voyager I dan II adalah contoh pesawat ruang ankasa yang memanfaatkan teknologi termoelektrik. Voyager diterbangkan NASA tahun 1977 ini dirancang khusus untuk terbang menjauhi tata surya sehingga solar cell tidak dapat digunakan. Dalam menempuh perjalanan yang tak terbatas itu diperlukan pula energi yang besar dan stabil untuk mengirimkan data ke bumi. Untuk itulah Voyager menggunalan teknologi termoelektrik dengan plutonium-238 sebaga sumber panasnya (Radioisotop Thermoelectric Generators-RTGs) Sistem ini mampu membangkitkan listrik sebesar 400 W serta secara kontinu dan tanpa perawatan apa pun, Voyager tetap dapat mengirimkan data walau sudah terbang selama 30 tahun.

Tahun 1821, seorang fisikawan Estonia bernama Thomas Johann Seebeck menemukan bahwa saat sebuah konduktor (seperi logam) diberi perlakuan panas secara gradien, maka akan menghasilkan tegangan listrik. Inilah yang disebut efek termoelektrik. Semua usaha untuk mengukur tegangan ini perlu melibatkan hubungan konduktor lain ke ujung benda panas. Konduktor tambahan ini kemudian juga akan mengalami gradiasi suhu dan penambahan tegangan secara berkebalikan dengan benda asli. Besar efek ini tergantung logam yang dipakai. Menggunakan logam yang berbeda untuk melengkapi sirkuit akan menghasilkan tegangan yang berbeda, meninggalkan perbedaan kecil tegangan memungkinkan kita melakukan pengukuran, yang bertambah sesuai temperatur. Perbedaan ini umumnya berkisar antara 1 hingga 70 microvolt tiap derajad celcius untuk kisaran yang dihasilkan kombinasi logam modern. Beberapa kombinasi menjadi populer sebagai standar industri, dilihat dari biaya, ketersediaanya, kemudahan, titik lebur, kemampuan kimia, stabilitas, dan hasil.

Penemuan Seebeck ini memberikan inspirasi pada Jean Charles Peltier untuk melihat kebalikan dari fenomena tersebut. Dia mengalirkan listrik pada dua buah logam yang direkatkan dalam sebuah rangkaian. Ketika arus listrik dialirkan, terjadi penyerapan panas pada sambungan kedua logam tersebut dan pelepasan panas pada sambungan yang lainnya. Pelepasan dan penyerapan panas ini saling berbalik begitu arah arus dibalik. Penemuan yang terjadi pada tahun 1934 ini kemudian dikenal dengan efek Peltier. Efek Seebeck dan Peltier inilah yang kemudian menjadi dasar pengembangan teknologi termoelektrik.

Hal ini menarik untuk dipelajari karena pada hakikatnya sebagai mahasiswa calon pendidik harus mengetahui prinsip dasar perkembangan energi masa depan ini. Teknologi yang mengonversi energi panas menjadi listrik secara lansung (generator termolistrik), atau sebaliknya, dari listrik menghasilkan dingin (pendingin termolistrik).

  1. IDENTIFIKASI MASALAH

Dari uraian latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

  1. Pengertian dari termoelistrik ( generator termolistrik dan pendinign termolistrik)
  2. Gaya gerak listrik (ggl) termolistrik
  3. penerapan unsur termolistrik dalam kehidupan sehari-hari
  1. PEMBATASAN MASALAH

Dalam penulisan makalah ini membatasi permasalahan pada:

  1. Pengertian dari termoelistrik ( generator termolistrik dan pendinign termolistrik)
  2. Gaya gerak listrik (ggl) termolistrik (ggl Seebeck, ggl Peltier, ggl Tomson)
  3. Penerapan unsur termolistrik
  1. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah dapat dibuat perumusan masalah sebagai berikut :

  1. Apa yang dimaksud dengan efek termolistrik ?
  2. Bagaimana perumusan gaya gerak listrik (ggl) termolistrik ?
  3. Bagaimana unsur termolistrik dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari?
  1. TUJUAN PENULISAN MAKALAH

Tujuan penulisan makalah seminar ini adalah:

  1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan termolistrik
  2. Mengetahui perumusan dari gaya gerak listrik (ggl) termo
  3. Mengetahui penerapan unsur termo dalam kehidupan sehari- hari
  1. MANFAAT PENULISAN MAKALAH

 

Diharapkan makalah seminar ini dapat bermanfaat untuk :

  1. Menambah pengetahuan bagi penulis maupun pembaca pada umumnya mengenai efek termolistrik
  2. Menjadi bahan masukan (referensi) untuk mata kuliah Listrik Magnet dan Termodinamika bagi mahasiswa Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS.

Karena lagi miskin bandwith blm tak upload.

26 oktober 20111 Tapi sekarang udah silahkan download disini

Ingin yg lebih lengkap email di andryrevan@ymail.com

 

 

About Revandry

Hidup adalah perjuangan, Apapun yang terjadi dalam hidupmu, jangan menyerah dan jangan pernah menyerah.

Posted on 12 March 2011, in Seminar Fisika and tagged , . Bookmark the permalink. 9 Comments.

  1. min minta daftar pustakanya donk??? 😀

    Like

  2. gan password y apa y gan?
    materi bagus gan..

    Like

  3. dian heru suherman

    gan password’a apa??
    maksih gan buat infonya bagus

    Like

  4. klo bisa materi2nya diperbanyak lagi,.,.

    Like

  5. ane tertarik kang, bisa kirim seluruhnya secara full bila akang berkenan membagi atw mensharenya

    Like

Menurutmu... gimanaaa....???