Monthly Archives: May 2014

Keep silent

“Kau sudah membawanya untuku, meski buku itu sudah tak lengkap tak masalah.” Dia berkata
“Apa? Ah begitu, baiklah, selamat membaca.” Balasku sambil tersenyum
Aku pergi meninggalkanya, seperti semua masalahku denganya selesai
Esok paginya, kau ternyta tidak masuk sekolah karena sakit
Aku sedikit mengkhawatirkanmu
Aku sedikit merasa berbeda, hari ini akan tanpamu

Ketika bel pulang sekolah berbunyi, aku tidak ingin segera pulang seperti biasanya
kulihat langit gelap, bentar lagi turun hujan, pikirku

Ku membawa tasku berjalan menyusuri jalanan sepi ini
jam menunjukan pukul 4 sore, ah sepinya hari ini, sambil kutendang buah pohon di depanku
Saat itulah aku mulai menyadari aku ternyata seorang diri

Esok paginya, ku berangkat, memasuki kelas, di depan pintu ku melihat sosokmu
Kau seperti biasa tersenyum bercanda dengan teman-temanmu
Syukurlah pikirku, kau tidak apa-apa.
Disaat istirahat kau tiba-tiba menghampiriku,
Ini bukumu, terimakasih ya, maaf aku tidak bisa berlama-lama, aku pergi dulu
Kau pergi tiba-tiba, aku menggenggam buku, lebih keras lebih keras, sambil menundukan pandanganku
Sepertinya memang tak ada cara aku bisa lebih dekat denganmu
Sudah, lebih baik berhenti

Hei, ini sudah 3 hari kau tak masuk sekolah, kau tak apa-apa, pikirku
Ah buat apa kupirkan, bukankah dia bukan siapa-siapa, tak ada hubunganya denganku
Dan aku menjalani kehidupan sekolahku seperti biasa

Hei ini hari senin, dan kau masih absen di kelas ini
Wali kelas masuk dan memberi pengumuman seperti biasa tapi
Beliau berkata, Hari ini ada kabar buruk, salah satu teman kita hilang dan seterusnya
Tidak mungkin! Apa sebenarnya terjadi! Aku mulai bertanya-tanya
Beliau melanjutkan, karena itu setelah ini semua siswa yang punya hubungan denganmu akan diperiksa
Apa ini? Aku semakin bingung. Lalu kami sekelas menuju ruang bimbingan dan ditanyai satu per satu
Ketika giliranku tiba, beliau berkata, dia menghilang 5 hari lalu
5 hari lalu? Berarti saat itu adalah saat terakhir aku bertemu denganmu

Dirumah, kupandangi buku yang pernah kau pinjam
Tiba-tiba ku menemukan secarik kertas,terlipat diantara lembaran halaman
Disitu tertulis
“Terimakasih,
Aku sangat menyesal tak bisa bicara banyak denganmu, apa boleh buat.
seharusnya kita tak pernah bertemu, aku tak ingin kau terlibat
Karena aku tahu kau menyimpan rasa suka padaku, aku tahu itu
Saat aku menghilang nanti, bersikaplah seperti biasa
Sebenarnya aku juga tertarik padamu, maaf ya
Kuharap kau adalah orangnya
[Saat langit masih biru, bulan hitam disiang hari, titik putih di kejauhan]

Apa ini?Apa maksud semua ini?Kenapa?
Aku tak tahu harus kuperbuat
Kau memberiku teka-teka,
Sudah hentikan! Jangan main-main! Semua mengkhawatirkanmu!

[Belum ada rencana bersambung…]