Monthly Archives: June 2011

Tes MBTI

Membaca kepribadian adalah ilmu yang sangat menarik. Sebab kita secara alami tertarik pada diri sendiri. Selain itu, kita juga tertarik dengan hubungan sosial dengan orang lain, minimal dengan pasangan kita. Mungkin kita pernah mendengar tipe-tipe kepribadian seperti kholeris, sanguinis, melankolis & phlegmatis. Tipologi kepribadian tersebut dikembangkan oleh filsuf Yunani kuno bernama Hipokrates yang kemudian dilanjutkan oleh Claudius Galen. Ilmu membaca kepribadian seseorang memang bukan hal baru dan sudah dikembangkan beratus-ratus tahun
lamanya. Namun, sampai hari ini belum ada teori maupun alat (tes) yang bisa menjelaskan 100% akurat mengenai kepribadian dan perilaku seseorang. Sebab manusia itu unik. Hampir tidak ada manusia yang sama satu sama lain, walaupun mereka kembar identik.

 

Meskipun demikian setidaknya kita bisa menggunakan konsep hukum 20/80 dari Vilvredo Pareto. Kita bisa menggunakan alat ukur yang hanya mengukur 20% saja namun mampu mewakili sebagian besar (80%) aspek yang diukur. Dewasa ini, alat tes kepribadian mudah sekali kita jumpai dan sangat bervariasi. Mulai dari tes projektif seperti tes grafis (menggambar house, tree, person, & wartegg) serta tes Rorschach yang mengungkap alam bawah sadar manusia sampai dengan tes inventori/objektif yang mengandalkan kejujuran pengisinya.

Nah, di antara tes kepribadian inventori yang boleh dikatakan paling akurat, mudah
digunakan dan banyak dipakai adalah MBTI (Myer Briggs Type Indicator). MBTI dikembangkan oleh Katharine Cook Briggs dan putrinya yang bernama Isabel Briggs Myers berdasarkan teori kepribadian dari Carl Gustav Jung.

A. Empat Skala Kecenderungan

MBTI bersandar pada empat dimensi utama yang saling berlawanan (dikotomis). Walaupun berlawanan sebetulnya kita memiliki semuanya, hanya saja kita lebih cenderung /nyaman pada salah satu arah tertentu. Seperti es krim dan coklat panas, mungkin kita mau dua-duanya tetapi cenderung lebih menyukai salah satunya. Masing-masing ada sisi positifnya tapi ada pula sisi negatifnya. Nah, seperti itu pula dalam skala kecenderungan MBTI.

Berikut empat skala kecenderungan MBTI;

  1. Extrovert (E) vs. Introvert (I). Dimensi EI melihat orientasi energi kita ke dalam atau ke luar. Ekstrovert artinya tipe pribadi yang suka dunia luar. Mereka suka bergaul, menyenangi interaksi sosial, beraktifitas dengan orang lain, serta berfokus pada dunia luar dan action oriented. Mereka bagus dalam hal berurusan dengan orang dan hal operasional. Sebaliknya, tipe introvert adalah mereka yang suka dunia dalam (diri sendiri). Mereka senang menyendiri, merenung, membaca, menulis dan tidak begitu suka bergaul dengan banyak orang. Mereka mampu bekerja sendiri, penuh konsentrasi dan focus. Mereka bagus dalam pengolahan data secara internal dan pekerjaan back office.
  2. Sensing (S) vs. Intuition (N). Dimensi SN melihat bagaimana individu memproses data. Sensing memproses data dengan cara bersandar pada fakta yang konkrit, praktis, realistis dan melihat data apa adanya. Mereka menggunakan pedoman pengalaman dan data konkrit serta memilih cara-cara yang sudah terbukti. Mereka fokus pada masa kini (apa yang bisa diperbaiki sekarang). Mereka bagus dalam perencanaan teknis dan detail aplikatif. Sementara tipe intuition memproses data dengan melihat pola dan hubungan, pemikir abstrak, konseptual serta melihat berbagai kemungkinan yang bisa terjadi. Mereka berpedoman imajinasi, memilih cara unik, dan berfokus pada masa depan (apa yang mungkin dicapai di masa mendatang). Mereka inovatif, penuh inspirasi dan ide unik. Mereka bagus dalam penyusunan konsep, ide, dan visi jangka panjang.
  3. Thinking (T) vs. Feeling (F). Dimensi ketiga melihat bagaimana orang mengambil keputusan. Thinking adalah mereka yang selalu menggunakan logika dan kekuatan analisa untuk mengambil keputusan. Mereka cenderung berorientasi pada tugas dan objektif. Terkesan kaku dan keras kepala. Mereka menerapkan prinsip dengan konsisten. Bagus dalam melakukan analisa dan menjaga prosedur/standar. Sementara feeling adalah mereka yang melibatkan perasaan, empati serta nilai-nilai yang diyakini ketika hendak mengambil keputusan. Mereka berorientasi pada hubungan dan subjektif. Mereka akomodatif tapi sering terkesan memihak. Mereka empatik dan menginginkan harmoni. Bagus dalam menjaga keharmonisan dan memelihara hubungan.
  4. Judging (J) vs. Perceiving (P). Dimensi terakhir melihat derajat fleksibilitas seseorang. Judging di sini bukan berarti judgemental (menghakimi). Judging diartikan sebagai tipe orang yang selalu bertumpu pada rencana yang sistematis, serta senantiasa berpikir dan bertindak teratur (tidak melompat-lompat). Mereka tidak suka hal-hal mendadak dan di luar perencanaan. Mereka ingin merencanakan pekerjaan dan mengikuti rencana itu. Mereka bagus dalam penjadwalan, penetapan struktur, dan perencanaan step by step. Sementara tipe perceiving adalah mereka yang bersikap fleksibel, spontan, adaptif, dan bertindak secara acak untuk melihat beragam peluang yang muncul. Perubahan mendadak tidak masalah dan ketidakpastian membuat mereka bergairah. Bagus dalam menghadapi perubahan dan situasi mendadak

B. Manfaat MBTI

  1. Bimbingan Konseling, MBTI sangat berguna di dunia pendidikan dan pengembangan karier. MBTI bisa digunakan sebagai panduan untuk memilih jurusan kuliah sampai dengan profesi yang cocok dengan kepribadian.
  2. Pengembangan Diri, Dengan MBTI kita bisa memahami kelebihan (Strength) diri kita sekaligus kelemahan (Weakness) yang ada pada diri sendiri. Kita bisa lebih fokus mengembangkan kelebihan kita sekaligus mencari cara memperbaiki sisi negatif kita.
  3. Memahami Orang Lain dengan lebih baik, MBTI membantu memperbaiki hubungan dan cara pandang kita terhadap orang lain. Kita bisa lebih memahami dan menerima perbedaan. Tidak semua orang berfikir, bersikap dan berperilaku seperti cara kita berperilaku. Jadi terimalah perbedaan yang ada.

Selanjutnya hal-hal apa saja yang perlu dihindari pada penggunaan tes MBTI ini, tipe-tipe kepribadian MBTI, dan sebagainya silakan unduh e-book lengkapnya di —>mbti

dan yang ingin download file testnya ada —> mbti atau mengunjungi sumber tulisan ini di http://nafismudrika.wordpress.com

serta yang menginginkan test online silakan kunjungi http://www.mypersonality.info/

Seminar Fisika : Fungsi Green Sebagai Salah Satu Penyelesaian Persamaan Poisson

ABSTRAK

 

Ana Yuniasti Retno Wulandari, FUNGSI GREEN SEBAGAI SALAH SATU PENYELESAIAN PERSAMAAN POISSON. Seminar Fisika. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, Juli 2010.

 

Tujuan penulisan Makalah Seminar Fisika ini adalah untuk: (1) Menjelaskan bentuk persamaan Poisson. (2) Menjelaskan bentuk fungsi Green pada persamaan Poisson. (3) Menentukan penyelesaian persamaan Poisson dengan fungsi Green pada bidang tak hingga, bidang semi tak hingga, dan pada lingkaran. (4) Menentukan penyelesaian persamaan Poisson dalam elektrostatika dengan fungsi Green.

Penulisan Makalah Seminar Fisika menggunakan metode kajian pustaka dari berbagai sumber atau referensi yang relevan. Banyak masalah dalam bidang Fisika yang dapat diselesaikan apabila terlebih dahulu diformulasikan ke dalam model matematika, misalnya ke dalam persamaan diferensial parsial. Persamaan diferensial parsial yang sering digunakan dalam matematika terapan adalah persamaan Poisson. Salah satu contoh permasalahan Fisika yang dapat diformulasikan secara matematis ke dalam persamaan diferensial parsial adalah persamaan Poisson dalam elektrostatika. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan persamaan Poisson, salah satunya adalah menggunakan metode fungsi Green.

Download : MAKALAH BAB 1, 2 & 3_ANA   (file besar 50 MB)!!!!!!!!!!!!! atau alternatif download (yg ini cm berpa kb kok)

 

Sudah Berakhir

 

Apakah masih ada yang bisa aku lakukan
Awal yang begitu indah
Akankah berakhir indah juga
Saat ini, kisah ini akan segera berakhir

Waktu terus bergerak
Sama halnya jarak antara kita
Bergerak menjauh
Itulah kenyataan

Kalian yang selama ini aku kenal
Yang selama ini sering aku temui
“people changed by time’
Itu yang dia katakan padaku

Kenyataan ini…
Meski sulit ku menerima
Aku tak bisa lari dari kenyataan
Aku takut kan esok hari
Tapi aku yakin
Esok hari pasti cerah juga

Aku lahir di dunia
Aku hidup untuk diriku sendiri
Meski ku pun harus berbagi kebahagiaan dengan
Orang lain
Apa yang kulakukan harus ku pertanggungjawabkan

Aku hidup dibawah syariat-MU
Aku putuskan, menerima ini semua
Hidup matiku hanya untuk-MU

Ashita mo kitto kagayaite iru
Osanaki hibi ni modoranakute ii
Tomorrow’s way of my life kowagari dakedo
Hikikaesenai michi ni tatteru
(YUI – Tomorrow’s way)

Tangis untuk Apa

 

Meski kau bisa lari, kau tak bisa sembunyi
Karena kau tak tahu apa yang telah menanti di depan sana
Meski tidak semua berakhir indah

Jalani hidupmu sepenuh hati
Cintailah orang yang ingin kau cintai

Masih ingatkah kisah ini
Saat kita masih bisa berjalan bersama
Duduk di waktu dan ruangan yang sama
Meski harus berpisah pun
Tetaplah melangkah
Walau air mata ini harus mengalir
Kehilangan hal-hal indah dalam hidupmu

Karena sehitam apapun masih bisa menjad putih
Aku ingin hapus airmatamu
Meski aku sendiri akan terus menangis
Aku tak ingin lagi melihat air matamu
Atau suara isak tangismu dalam kesepian
Meski tak yakin
Aku ingin berkata padamu
“maafkanlah aku”
ku coba untuk merelakan kehilangan ini semua
satu demi satu

hingga mungkin ku akan kehilangan dirimu
aku akan mencintaimu

(sejujurnya.. aku belum sama sekali merasakan cinta pertama, meski dengan teman sekelasku. karena sebenarnya tulisan ini bukan dari diriku? pengalamanku, tapi hanyalah… sebuah tulisan…. aku tak tahu harus menyebunya apa)

Hari itu

 

19 april 2010
Ada apa dengan tanggal itu
Sepertinya tak ada apa-apa
Tapi
Pada tanggal itu aku telah …
Aku tak tahu
Apakah itu yang orang-orang sebut dengan …
Kacau
Berlalu
Mengapa?
Apakah ini takdir
Aku bertemu dengannya
Mesti sekarang kau pergi
Dimana kau sekarang
Apakah kau baik-baik saja?
Aku, aku merindukanmu ‘kah?
Sudah lupakah…
Ingatlah…
Allah telah memberi tugas pada kita
Hidup mulia atau mati bahagia
Tegakkan syariat islam
Meski berat sekalipun