Monthly Archives: January 2014

She is myfriend

Aku tidak begitu tahu banyak tentangnya
Meski dia sudah menjadi teman kelasku sejak lama
Aku juga tak begitu peduli tentangnya
Hanya bertegur sapa sesama teman, itu saja

Didalam kelas tempat duduk kami berjauhan
Hingga di suatu ketika ku duduk disebelahnya
Dia orang yang ramah dan baik
Aku pun mulai terkagum padanya, tapi masih saja aku begitu egois

Siang itu dia menyapaku,.. “apa kau baik-baik saja”
Aku sedikit terkejut, dan hanya menjawab dengan dingin, “ya begitulah”
Dia ramah pada setiap orang di kelas ini, dia juga pintar tapi tak mau mengakuinya
Sejak saat itu aku mulai memperhatikanya

Saat bel pelajaran terakhir berbunyi, dia bicara padaku, “maukah kau menunggu sebentar sebelum pulang”
Aku sedikit terkejut, lalu dia melanjutkan, “maaf, kau mungkin sibuk, tidak apa-apa kalau tidak bisa”
Aku mengangguk tanda setuju, di gerbang sekolah ku menunggunya
Aku teringat kerja sambilan sepulang sekolahku

“maaf ya, menunggu lama” dia datang dengan wajah berseri-seri.
“Tidak masalah, apa yang ingin kau bicarakan” Aku tak ingin membuang waktuku
“Apa kau mau kerja di tempat pamanku, eh, tidak. Kau harus bekerja di tempat pamanku.” Dia begitu bersemangat
“Heh.. kerja apa disana? Aku tak tahu.” Aku mulai bingung
“Tidak apa-apa. Pokoknya, kita kesana dulu..”

Di halaman rumah yang cukup luas, kami berdua berjalan menuju rumah yang tidak terlalu besar.
“Paman, sekarang aku sudah punya guru les, setelah pulang sekolah aku mulai belajar”
“Heeh..” aku semakin bingung
Lalu dia memperkenalkanku dan kami semua bicara lama kesana-kemari cukup lama
lalu sore itu aku pulang..
“maaf ya, aku sengaja tidak memberitahumu sebelumnya”
“Huh.. aneh saja.” “kenapa kau minta aku jadi gurumu?”
“Kalau soal itu… Rahasia!” kata dia sebelum kami berpisah

Esok pun tiba, aku menjalani kehidupan sehariku seperti biasa
Sampai di kelas dia menyapaku juga yang lainya dengan riang
Aku sangat menyukai          senyuman itu
lalu teman yang lain mulai menjahiliku, “he..pasangan baru kelas ini”
“Semua orang di kelas ini sudah tahu lho kemarin kau melamarnya”
Dia pun tersipu malu lalu marah-marah dengan gugupnya
Tapi itu membuatnya keceplosan,”Aku tidak bisa menjelaskanku hubungan ini…
Dan seisi kelas pun semakin riuh
Yang kulihat dia memegangi muka merahnya sambil tertunduk
“Tidak apa-apa” aku coba menghiburnya dengan suara lirih
“Kalian tidak tahu ya, sebenarnya dia adalah kakakku, iya kan, Ane”
Dan seisi kelas pun semakin ribut

Dia adalah teman sekelasku yang manis
Aku memang tak begitu mengenalnya, tapi kupikir hari-hari akan jadi semakin berwarna
Sisa-sisa masa muda sebelum kita semua lulus dari SMA