Monthly Archives: August 2011

TerimaKasih

 

Mungkin aku berlebihan
Ketika ku menilai diri ini spesial
Mendapatkan banyak hal yang tak diterima orang lain
Untuk bisa bertemu disisa-sisa waktu sulit ini
Ku yakin itu karuniaMu yang sangat besar

Bagaimanapun,
Kata-kata tak bisa menggambarkan seberapa beruntungnya diriku sekarang
Jika ini adalah mimpi,
Ku harap aku tak kan pernah bangun
Jika ini kenyataan, meski hanya sebentar,
Aku sangat bahagia

Akan ku lakukan yang terbaik
Meski ku tak tahu seberapa sulitnya nanti
Aku tak kan lagi lari dari kenyataan
Meski ku harus menghadapi kenyataan pahit ini

Sekarang..
Ku mulai mengerti arti dua kata itu

Jalan Esok Hari

 

Berjalan di atas jalan desa
Mearasakan hembusan angin yang menerpa perlahan
Sendiri di tengah luasnya dunia
Seperti gamabaran di benakku akan esok hari

Aku sudah jauh melangkah
Bertemu dan berpisah dengan banyak orang
Hari-hari saat ku berhenti
Ku rasa aku masih bisa melanjutkanya

Banyak hal yang kita lupa
Tapi banyak juga hal yang tak terduga kita dapat
Ku berfikir andai kita dapat terus bersama
Mungkin aku tak kan menelan kenyataan pahit ini

Aku bukanlah aku yang dulu lagi
Aku sudah banyak berubah
Aku tak tahu harus bagaimana lagi
Tak kurasa
Aku benar-benar kehilangan diriku
Siapa aku? Kemana lagi? Apa lagi?

Aku tak bisa terus berlari seperti ini
Tapi aku akan terus melangkah
Untuk hari esok yang cerah

Kesepian

Hari ini Ku bermimpi
Tentang orang yang ku sayangi dan mendukungku
Pergi meninggalkanku satu demi satu
Tinngal ku sendiri
Berjalan dalam kegelapan
Tanpa arah dan tujuan yang jelas
Apa maksud semua ini?

Saat cahaya itu mulai redup
Di jalanan setapak ini sendiri
Melangkah dan terus melangkah tanpa arah

Aku tak bisa hidup terus begini
Setidaknya ku bisa pulang dengan menegakkan kepala
Memandang apa yang ada dihadapan
Dan berjalan menujunya

Jika hidup adalah perjalanan
Apa yang aku peroleh dari perjalanan ini

Rumput di Hatiku

Di atas permadani hijau
Melihat hamparan lagit biru
Warna hijau yangdihiasi dengan putih awan
Semakin jauh membentang luas
Terlihat di jauh sana atap-atap merah penduduk

Pohon dan rerumputan menari
Tertiup angin yang menerpa diriku
Dibawah langit ini, di atas padang ini
Meski aku hanya seorang diri
Tapi aku tidaklah sendiri

Aku mengerti kenapa ku disini
Matahari, angin, ilalalang, sungai dan ikan kecil
Hari-hari yang berlalu membuatku tahu siapa diriku

Mungkin ini yang terakhir di tempat ini
Atau juga terakhir di desa ini, juga mugkin di dunia ini

Ku tak tahu apa bisa ku jalani sepenuh hati
Saat hatiku lebih condong padanya
Orang-orang yang ku temui kamis kemarin
Ku tak tahu bagaimana membalas kebaikan mereka

Senyuman Pertamamu

 
Hari ini ku lihat dia tersenyum padaku
Aku tidak tahu apakah ia suka padaku
Yang kurasakan hanyalah hatiku senang
Ketika senyum itu begitu ikhlas hanya padaku

Apakah ia merasakan yang ku rasa
Tak terasa aku telah menyukainya

Ku tak tahu siapa sebenarnya dirimu
Meski yang ku tahu kau tak seperti dia
Tapi
Mungkin saja kau belum tahu
Semua orang bisa berubah lebih bauk lagi

Cinta ini membuat ku lupa
Tapi, ku masih saja percaya padamu