Category Archives: Life

Putih

 

bgm: 静かな冬の夜 (shizukana no yoru – malam sunyi)

 

Hujan turun, menyapu jalan di kotamu

Mereka pun, menuju tempat tuk berlindung

Tapi diri, masih terus menunggu

Mencari jawaban dalam diam termanggu

 

Mengenang semua kesalahan yang pernah kulakukan dahulu

 

Akankah hujan turun lagi di tempat itu

Saat kau berkunjung setelah lama tak bertemu

Sungguh ku bersyukur pernah mengenalmu

 

Mungkinkah luka dapat kembali sembuh

Mungkinkah masih dapat menjadi seperti dambaku

Kuingin dunia yang tulus seperti yang kulihat dalam mimpiku

Kuingin bersamamu duduk memandang langit biru

 

Di hari kita bertemu, jangan singgung lagi janji itu

Tak mau, rasa sedih ini kembali membelenggu

Semua sudah berlalu, lembaran kisah itu sudah lama ditutup

 

Lupakan, aku kan menemukan penggantimu

Jadikan, semua pelajaran bagiku

Meski masih berharap kamu orang yang kumaksud

 

Mari menuju masa depan yang baru

Meninggalkan mimpi-mimpi dahulu

Melupakan rasa sedih akan keinginan yang tak terwujud

Membawa harapan bersama orang yang baru

Selamat menempuh hidup yang baru

 

Angin malam kini membisikan namamu

Bersamanya kukirim salam ini untukmu

 

Saat Masih Ada di Sini

Semua yang kauberikan membuatku bisa terus melangkah ke depan
Di malam saat kuterbangun dari mimpi buruk, kuberharap kau ada di sampingku
Di pertemuan selanjutnya, apa kata yang tepat kusampaikan
Karena maaf dan terimakasih itu sudah terlalu biasa

Di saat sudah tak ada seorang pun yang ingat
Di saat semua orang sudah pergi dari tempat ini
Hanya aku seorang
Semua itu seperti kehausan yang mengeringkan leher ini

Meski sekarang kita sudah terpisah jauh
Aku kan baik-baik saja, kau baik-baik saja, juga semua kan baik-baik saja
Saat terjatuh saat sendiri saat bersedih saat kehilangan yang kau cintai pun
Karena itulah bisa menangis itu sesuatu yang spesial

Meski di masa depan kau sudah tidak bisa bertemu lagi
Ingatlah hari-hari ini, di saat kita bersedih, saat susah, dan berat tuk dijalani
Tanpa sadar, tanpa duga, kita bisa mengatasinya
Lalu kita tertawa bersama
Saat kau masih di sampingku

June lvl 1

Di bawah langit bulan ini, aku termenung sendiri.
Pintu keajaiban itu telah terbuka, selanjutnya mana arah yang akan kaulangkahkan
Di bawah teriknya, panasnya matahari bulan ini
Mencari jawabnya tapi jawabanya hanya beterbangan tanpa arah

Sejak kapankah
Sejak awal jawabnya.
Kita tidak bisa bersama

Langit bulan ini begitu biru
Awan begitu putih, menggantung tinggi di langit
Dunia kita membentang luas ke depan
Masa depan tak pernah pasti, karena itu tak perlu dikhawatirkan

Semua kisah ini telah berakhir
Tirai-tirai ditutup
Latar panggng yang sepi
Kursi-kursi penonton yang berserakan dengan sampah-sampah

Anak panah yang dilepas tanpa pernah kembali
Anchor yang sudah diangkat
Kemudi yang mulai diputar
Dua dunia telah saling memisahkan diri

Sisa-sisa Hujan’10

Ketika hujan turun, kupanjatkan doa
doa yang pernah kau panjatkan
kini sedang kupanjatkan
kau tak pernah mengajariku tapi aku belajar darimu

hari itu di akhir musim gugur
Kala kita masih berada di sekolah yang sama
sejak awal kita hanya saling mengenal
Di perpustakkaan itu kita berulang kali bertemu
Kenangan yang kita buat bersama kawan-kawan
Sebuah kenangan indah di saat-saat sulit
Kau membantuku mengerjakan tugas
Pada awalnya aku malu-malu minta bantuanmu

Hari-hari berlalu
Ini adalah bulan terakhir di sekolah ini
Desember, ku berharap ada keajaiban
Tapi keajaiban ada karena kita buat
jadi, keajaiban itu tak ernah datang

Bahkan saat terakhir kalinya kita di tempat ini
Aku tetap mengagumimu
Tapi, rasa ini tak pernah sampai
Tidak
Tapi tak pernah kusampaikan
Kuhanya berjalan memutar dan terus berputar

Aku sudah jatuh hati padamu
Sejak hujan mulai turun di tahun ini
Karena kau yang pertama kali
membuatku tahu doa saat hujan turun
saat hujan turun, aku pun berdoa lagi
dengan doa yang pernah kau panjatkan
saat itu pula aku kembali ingat dirimu

Terakhir ya

Ne, An. Boleh jadi ini adalah ramadhanmu yang terakhir … di tempat ini.
Karena itu,
kumohon buatlah berbeda, buatlah berkesan
Kau tak ingin ramadhan ini berakhir dengan begitu saja kan
Tanpa menyelesaikan apa yang dahulu kau mulai
Kamu masih ingat kan, apa yang dulu pernah kau inginkan untuk kau raih
Ataukah
Kamu ingin ia pergi dengan begitu saja
Kamu tidak punya banyak waktu lagi

Kau ingin berada di tempat itu, suatu tempat yang tinggi
Kamu sudah mulai melangkahkan kakimu
Meski itu hanyalah langkah laki pertamamu
Dan kamu melihat di depan sana, nampak mereka telah berjalan jauh

Yang terakhir, selanjutnya mungkin tak kan bertemu kembali
Kamu akan pergi jauh, bukankah itu yang selama ini kamu inginkan?
Karena itulah
Sampaikan apa yang ingin kaukatakan
lakukan apa yang ingin kaulakukan
Karena semua ini akan menjadi kenangan yang akan kau ingat di masa depanmu nanti

Atau, kau akan menyesalinya selamanya
Suaramu tidak bisa menggapai langit, padahal dulu langit itu sudah pernah kau datangi
Angin akan membawa arti kata-kata dan impianmu mengambang terapung bebas di awan
Biarkan kenangan kita hanya kita berdua yang mengingatnya

Sambil mengepallkan tangan, kita mengadu kepalan tangan kita di jalan itu
Kata yang tak terucap, melangkah dengan pandangan ke depan
Kita pasti meraihnya
Itulah kenapa kau masih di sini, menyelesaikan apa yang pernah kau janjikan padaku

Dunia terus berputar, kita tak lagi di tempat yang sama
Tapi kita masih sama-sama berada di dunia,
jarak sejauh apapun, dan sekarang kita menagih janji itu

Aku, kau dan dia, tanpa kata.
Selamat jalan, selamat tinggal, diriku.