Category Archives: Puisi

You teach me

Kala petir bersenandung
Awan melukis langit
Hujan turun ke bumi
membasahi tubuh yang telah kotor ini
Saat itulah …
Aku bertemu denganmu
dan kau menyelematkanku di hari itu

Pertemuan pertama kita bukanlah pertemuan yang berkesan
Hanya sekedar saling mengenal dilanjutkan keseharian masing-masing
Waktu berlalu
Bahkan sedikitpun aku tak pernah memalingkan wajahku padamu
Hingga hari itu tiba

Suatu saat nanti, ku harap, aku bisa kembali ke tempat itu
dan kembali berbicara denganmu

Dari kejauhan ku memandang
Kau pasti akan baik-baik saja
Karena di sekelilingmu, orang-orang akan melindungimu

Sensei, terimakasih
Kita terlahir di generasi yang berbeda
Entah bagaimana ku bisa memandang apa yang kau lakukan di masa lalu
Seseorang yang aku kagumi
Karena itulah
Aku ingin bisa sepertimu
Membantu banyak orang
Sambil berjalan menuju esok

You teach me that all

Kala petir bersenandung
Awan melukis langit
Hujan turun ke bumi
membasahi tubuh yang telah kotor ini
Saat itulah …
Aku ingin bertemu denganmu
seperti masa-masa di hari itu

Rise Up

Andai di dunia ini aku tak bertemu denganmu
Sungguh membosankanya dunia yang kujalani
Kau lah yang mengajariku arti kekuatan dan keberanian
Meski kau juga yang membuatku jatuh dalam keputusasaan
Aku bersyukur
Sekaligus aku bersedih
Andai saja pertemuan selanjutnya hanya menyisakan rasa ketidakpercayaan diantara kita
pertentangan acuh dan tidak peduli
Aku bisa mengerti
Andai saja saat itu aku tak marah padamu
mengutuk dirimu dengan kata-kata yang tak pantas
dan juga ku bisa memahami apa permasalahanmu
Pasti kau akan terselamatkan
Juga happy ending yang selama ini kita impikan
akan terwujud

Bagiku… itu semua… terasa sangat menyakitkan
Karena kutak bisa berbicara denganmu seperti biasanya
Karena senyumanmu kutak kan bisa melihatnya lagi
dan juga… aku takpernah bisa melampui dirimu

Sekarang kau yang kucintai sudah tiada
Tak cukup kenangan yang kita buat
Tak cukup banyak kenangan yang kuingat
Aku terjebak dalam kegelapan tanpa akhir
Meski tiap kali aku bisa naik menuju cahaya,
Kegelapan diriku ini terus dan terus melahapku
Kau completely memenjarakan diriku selamanya

… tapi aku masih hidup
Aku menjalani hidupku sekarang
Akan kulakukan repeat repeat dan repeat
Keras kepalaku, terus dan terus meski dengan orang yang lain dan berbeda
Kurangkai ulang, kurangkai kembali pecahan fragment dan sisa-sisa kehidupan yang telah hancur ini
Aku tak akan kehilangan lebih dari ini
Karena aku akan menemukan hal baru
Karena aku akan bersinar melebihi siapapun

Aku akan menyelamatkan, membantu banyak orang
Kalau itu pun tidak bisa, aku akan terus hidup
Aku akan hidup menjalani peranku
Karena masih banyak hal yang ingin kulakukan di dunia ini

Sinner

Ah tidak
Hatiku benar-benar berantakan
Semua selalu tidak sesuai yang kurencanakan
Aku seorang pembuat rencana yang buruk
Tak bisa memberi jalan yang terbaik

Tapi
Sekarang aku benar-benar tahu sosok siapa dirimu
Begitu kuat terlihat dari luar tak tergoyahkan
Kau sembunyikan rasa sedih rasa takut dan rasa sedihmu begitu rapi
Begitulah kau menjalani hidupmu selama ini

Lebih bebas, lebih bebas tunjukan sosok dirimu yang sebenarnya
Biarkan terbuka, terlihat, biar aku disini yang menutupnya
lepaskanlah lepaskanlah apa yang menjadi bebanmu
Relakanlah sesuatu yang telah hilang itu

Aku disini, didekatmu, tepat dihadapanmu, tak perlu ragu
Tak perlu kau mempercayaiku, akan kulakukan ini untukmu
Dunia tak kan berhenti karena salahmu
Matahari tetap terbit meskikau menutup matamu
Lihatlah ke depan, disana ada dunia impian yang belum pernah kau tahu

Tetap berjalanlah meski aku meninggalkanmu
Tetap berjuanglah meski semua orang, dunia ini menolakmu
Bunuhlah dirimu yang lalu dan lahirlah dirimu yang baru
Hitung dan tanggunglah semua dosa dan dosa lain yang dibebankan padamu

Jalanilah hidupmu untukmu

Kosong

Terus memandang ke depan dengan tatapan kosong
Meski ku tahu tak ada yang menanti di ujung jalan ini
Selain kehampaan kesedihan dan kesendirian

Ini adalah jalan ysng salah tapi ku tetap menjalaninya, mengapa
Aku memilih jalan ini meyakininya, bodohnya aku
Tersenyum tertawa sendiri dengan anehnya
Aku mulai membenci diriku sendiri, aku tak kan memaafkan diriku yang seperti ini

Bukan, bukan demi orang lain, bukan demi diriku, lalu untuk apa?
Warna mentari senja, cahaya terakhir hari ini
Tak ada yang berubah tempata ini, tak ada seorang pun
Aku bukan manusia lagi

Aku menyembunyikan bayangan, tersenyum tanpa tahu kenapa
Dunia tempat aku hidup, dimanakah aku bisa ambil peran
Aku tak kan mendapatkan kalau aku menunggu
rasa sakit tak kan bisa dibagi, tapi kenapa kau ingin merasakanya

Aku tak punya air mata, tidak tahu arti kesedihan yang sebenarnya
Aku sudah lupa rasanya jatuh cinta, tidak, apa benar aku pernah jatuh cinta sebelumnya?
Apa yang sebenarnya aku inginkan, apa sebenarnya yang aku sukai? apa sebenarnya yang ingin aku raih? Tangan kecil ini.. Telapak tangan ini
Hatiku mudah sekali bosan, mudah sekali berbolak-balik

Beritahu aku apa yang harus aku lakukan, ?
Untuk apa aku melakukanya
Demi siapa?
Apa yang aku dapatkan?
Hei, beri aku jawaban!

Loner

Bearing all hatred pain
Walking in the lonely sky
Kimi to mata deai, kono sekai de ikiteiru
Nee..will you accompany me?

Kanashimi mo, yorokobi mo
Kono basho de todoke, watashi wa dare mo shiranai
Spend the lifespan futari
Sabishi no naka, I dont want feel sad again
I will accept all my past in order to live today
Today will be my past
And brightfull tomorrow will be today
Kono namida wa prove boku no iru

I never regreting my faults
Are wa boku no eranda
With fully of my heart
I’ll live for tomorrow

Eventhough tomorrow we hope never come
and I never grasp your little hand
I still trust and walk forward look for it

Stand up, loner!
Toki ga kita
Youkoso, boku no taisetsuna, tokubetsuna
Anata yume wa ima kanarazu
Omoideto