Monthly Archives: June 2012

Your pAiN


Ada banyak yang ingin aku lakukan
Tapi sampai sekarang pun aku masih belum bisa
Ada disini ada ditempat ini
Sejauh apa pun aku pergi aku tak pernah bisa benci
Aku benci denganya, aku ingin berteriak
Sebesar apapun aku membencimu, sebesar itu pula aku sendiri membalas rasa benciku dengan mencintaimu lebih mencintaimu
Sangat sangat sulit melupakan seseorang yang telah memberi kita jalan
Orang yang berharga bagaimana aku harus menerimamu setelah kau melepaskan tanggung jawab itu
Kau yang menunjukan jalanku, kau pula yang mengambil jalanku
lalu, aku harus bagaimana
Kau beri aku segalanya , kau bilang aku harus kuat
Lalu kau bagaimana, setelah semuanya pergi aku tak ingin juga yang meninggalkanmu
Tapi, aku tak pernah bisa seperti dulu saat berbincang denganmu
Lebih dari seorang yang pernah ku cari
Berapa banyak orang benci padamu
Berapa banyak orang kecewa padamu
Apakah aku juga harus ikut-mengikuti mereka
Aku ingin membantumu, menolongmu, tapi selalu saja kau bisa berdiri sendiri tanpa pernah minta bantuan padaku, kau begitu kuat, bahkan meskipun aku ikut benci padamu, selamanya aku tak kan pernah bisa mengalahkanmu
Semakin menunjukan aku begitu lemah…ini adalah wujud asliku sebelum aku bertemu denganmu, kau seperti cahaya cerah, lalu aku terlalu bergantung padamu, memberiku membawaku dan membantuku meraih banak hal, aku tahu aku mengerti ini adalah kesalahanku, saat cahaya itu menghilang aku pun seperti anak ayam kehilangan induknya. Tapi saat cahaya itu menghitam, aku harus bagaimana
Siapa lagi orang yang akan meninggalkanku
Aku benci mereka aku benci semuanya aku benci diriku yang membenci semuanya
Aku mencintaimu karna kita masih sesama muslim
takusan ni arimasu
Boku wa anata ni soba ni ienai
Aitai anata ni aenai
Tada anata ni kanjitai

Saya ini sedang Futur

Saya ini sedang futur…
Terbukti dengan ogah-ogahan datang kepengajian tiap pekan
Dengan alasan klasik.
Kuliahlah.., laporanlah.., lelahlah.., sibuklah.., inilah.., itulah…

Saya ini sedang futur…
Lihat penampilan saya yang banyak berubah
Tak lagi pandai menjaga pandangan
Seringnya cari sasaran.

Saya ini sedang futur…
Jarang baca buku tentang islam lagi demennya baca koran
Dulu tilawah nggak pernah ketinggalan
Sekarang satu lembar udah lumayan
Tilawah tidak lagi berkesan, nonton televisi ketagihan

Saya ini sedang futur…
Walau takut akan adzab
Tak pernah sekalipun terisak, malah sering terbahak

Saya ini sedang futur…
Mulai malas sholat malam, jarang bertafakur…
Ba’da shubuh..kanan kiri salam, lantas kembali mendengkur
Alias tidur…
Apalagi waktu libur sampai menjelang dzuhur

Saya ini sedang futur…
Malas berdoa, Inginnya pasrah tanpa usaha

Saya ini sedang futur…
Lihat perut saya buncit
Karena JunkFood dan Pangsit
Kalau infak sedikit dan mulai pelit
Apalagi shoum sunnah perut rasanya begah

Saya ini sedang futur…
Sibuk ngurusin kerjaan, Ogah nanganin binaan (baca: halaqah)

Saya ini sedang futur…
Tak lagi pandai bersyukur

Saya ini lagi bingung
Senang disanjung dikritik murung

Saya ini sedang futur…
Malas ngurusin da’wah

Rajinnya bikin Ortu marah
Sedikit sekali muhasabah, seringnya ngegibah

Ya…memang saya sedang futur?!!
Mengapa saya futur???
Mengapa tidak ada seorang ikhwah pun yang menegur dan menghibur???
Mengapa batas-batas ini sudah mulai kendur???
Kepura-puraan, basa-basi, dan kekakuan makin subur…
Kenapa diantara kita sudah tidak jujur???
Kenapa diantara kita hanya pandai bertutur???

Ya Allah…berikan hambamu ini pelipur
Agar saya tidak semakin futur
Apalagi sampai tersungkur….

“(Futur adalah suatu aib diri dimana melemahnya iman dan semangat dalam melaksanakan ketaatan, Baik berupa hak Allah maupun hak asasi manusia setelah sebelumnya ia melaksanakan dengan semangat. Lebih buruk lagi kalau ia tidak lagi mengetahui kefuturannya dan jauh lebih buruk lagi…bila dalam keadaan futur ia malah merasa sedang bersemangat)”

Nabi Muhammad ~Sholallahu ‘alaihi wasalam~ bersabda: “Setiap ‘amal itu ada masa semangatnya, dan pada setiap masa semangat itu ada masa futur (bosan). Barang siapa yang ketika futur tetap berpegang kepada sunnahku, maka sesungguhnya ia telah memperoleh petunjuk dan barang siapa ketika futur berpegang kepada selain sunnahku, maka sesungguhnya ia telah tersesat.” (H.R al-Bazar).
-Dari Berbagai sumber (alias lupa…)

One Half Time

Bonds – Kizuna – Ikatan – Memories

Semuanya sudah tidak sama dengan yang dulu
Semuanya berubah, aku pun juga
Dunia kita hidup sekarang berbeda
Apakah mungkin bisa menyatukan jalan yang berbeda tujuan
Tapi bukankah kita masih punya banyak kesamaan
Mengapa saat semua dari kita mencapai impian masing-masing justru kita seolah saling tak mengenal lagi

Aku lelah.. Aku ingin tidur sejenak..

Padahal dahulu kita berjalan bersama  saling menyapa satu sama lain  bahkan saling mengerti satu sama lain.
Antara kita terjalin suatu ikatan.
Kita tak peduli siapa yang paling kuat, siapa yang paling hebat
Kita saling menempatkan diri di posisi dan saling menopang
Begitu menyenangkan…

Bisakah kita memulai semua dari awal lagi, seperti saat kita pertama kali bertemu, antara kita belum terjalin ikatan apa pun. Lalu, kita mulai lagi dengan kejujuran
Untuk membantu satu sama lain
Untuk saling mengerti satu sama lain
Sesudah itu kita berpisah dengan baik-baik.
Saling membawa kenangan lalu akhirnya terlupakan.
Hingga suatu saat nanti teringat kembali dan tersenyum sendiri atas apa yang pernah kita jalani bersama.
Atas dasar apa kita bertemu, itu bukan kebetulan.
Atas dasar apa kita saling mencintai…
Apa hikmah dibalik semua itu, aku sulit melupakan wajah itu…  senyuman it….  suara itu…